3 Aplikasi android/ IOS wajib untuk menghasilkan foto kece nan prima di Instagram

Buat netizen kekinian, memiliki akun instagram itu wajib hukumnya. Minimal satu. Malah kalo bisa 2 atau 3 sekaligus: akun pribadi yang dibikin privat buat dokumentasi foto selfie, akun umum buat jepretan-jepretan keren hasil traveling dan wisata kuliner ke berbagai tempat, dan satu lagi akun buat jualan barang-barang preloved.

Nah, untuk menghasilkan foto-foto di akun instagram yang enak dilihat, tentunya selain faktor angle dan objek foto yang menarik, kadang-kadang kita juga membutuhkan sedikit touch up pada foto-foto kita.

Bisa jadi karena fotonya kurang terang, keterangan, atau bahkan hanya untuk sekedar memberikan efek gloomy atau ceria dengan permainan tone warna pada foto.

Untungnya sekarang ini banyak aplikasi bagus yang bisa didownload secara gratis di playstoreapp store untuk mengedit foto, sehingga tampilan feed instagram kita menjadi paripurna. Berikut ini adalah 3 di antaranya, yang wajib kamu miliki:

 

  1. SnapseedsnapseedheroFitur andalan yang paling sering digunakan adalah curves dan brush. Selalu menyenangkan ‘mengkoreksi’ foto dengan aplikasi ini. Hasil editing yang tepat menggunakan Snapseed akan menjadikan foto kamu layak pamer di instagram. Tapi filter bawaan Snapseed (atau di aplikasinya disebut dengan looks) tidak disarankan untuk digunakan.
  2. VSCOvsco-share-imageBagian paling seru dari VSCO tentu filter-filternya yang sangat kekinian. Dikombinasi dengan sedikit permainan brightness, contrast, temperature, dan exposure, foto-foto yang sudah diedit hasilnya akan instagramble sekali.
  3. Adobe LightroomAdobe-Photoshop-Lightroom-Pro-Apk-bosapp-300x164Buat yang familiar dengan Adobe Photoshop di PC/ laptop, bisa mencoba menggunakan aplikasi ini untuk memperbaiki foto-foto like a pro.

 

Itu dia 3 aplikasi wajib punya untuk mengedit foto di HP kamu. Selamat menghasilkan foto-foto kece nan prima di instagram ya!

Kuala Lumpur: Glad to be back here again

Soooo.
I’m a married woman now (yaaayyy!)

Dan hari ini saya dan Mr. RBVN merayakan 1 minggu pernikahan kami di Kuala Lumpur, Malaysia.

Sebenernya tujuan utama kami ke Penang, tapi ya boleh lah ya mampir sebentar ke KL, berhubung Mr.RBVN belom pernah ke sini, dan sayapun sudah merindukan godaan VINCCI yang cantik-cantik itu. Hehehe.

Semalam begitu tiba di KLIA, saya langsung menuju VINCCI dulu, liat-liat doang sik. Udah lama ga ngeliat beginian di Ambon..

Dan pulanglah saya membawa sepasang sendal cantik ini.

image

Entah mo dipake ke mana, beli aja dulu.

Btw, terakhir kali saya ke KL kira-kira 2 atau 3 tahun yang lalu, and I’m glad to be back here again 🙂

Apa lagi yaa yang baru di KL? Makanya tadi pagi semangat banget buka-buka peta KL.

Semoga hari selalu cerah, demikian juga hati kami. Ahzeeggg!

image

Much love from Bukit Bintang, KL.

Pengalaman Mengurus Paspor Baru di Ambon

Sebelum akhir tahun ini, rencananya saya dan teman-teman akan outing ke salah satu negara di Asia Timur, jadi dari sekarang kami sudah mulai melakukan persiapan, salah satunya adalah mengurus paspor baru untuk teman-teman yang baru untuk pertama kalinya akan jalan-jalan ke luar negeri.

Dan entah kenapa setiap tahun, setiap kali ada teman-teman yang ingin mengurus paspor baru, pasti saya akan bertindak sebagai kakak-pendamping-yang-sudah-berpengalaman untuk bantu inget-ingetin ngumpulin dokumen yang diperlukan, dan temenin mereka ke imigrasi. Mungkin muka saya agak-agak mirip calo paspor.

Sebagai penghuni kota Ambon, kami sedikit banyak mengalami kemudahan dalam mengurus paspor sendiri, salah satunya adalah karena pemohon paspor tidak berjubel seperti di kota-kota besar, malah cenderung lengang. Pasporpun jadi dalam waktu singkat, tanpa perlu membayar biaya tambahan untuk layanan ekspres.

Gak enaknya ya kalo ada cita-cita bepergian ke negara yang agak jauh, harus menyiapkan dana lebih untuk tiket PP Ambon-Jakarta saat mengurus visa yang mewajibkan yang bersangkutan datang sendiri ke kedutaan. Berat banget di ongkos. Ongkos tiket 2,5 juta aja PP. Belom lagi nanti pas waktunya traveling, ketambahan lagi uang tiket PP Ambon-Jakarta, untuk melanjutkan penerbangan ke luar negeri. Tiket PP pengurusan visa + tiket PP traveling Ambon-Jakarta = 5 juta. Hiks. Makanya kadang-kadang suka iri deh sama yang tinggal di Ibukota, bisa menghemat 5 juta yang mana bisa dipake buat belanja di sana kan… Belom lagi tiket ke negara-negara tetangga yang kadang-kadang mursida bambang, jadi kalo lagi ngidam mo weekend ke KL mah hayuk aja. Cus. Gak perlu mikirin nyari yang 2,5 juta itu tadi. Ehehehehe. *sirik*

Yak, sebaiknya sebelum kesirikan naik ke ubun-ubun, mending kembali ke topik: Mengurus paspor.

Jadi ya, saya kembali mendampingi 2 orang teman, sebut saja namanya Mawar dan Melati, untuk mengurus paspor baru. Ternyata ada beberapa perubahan dari pengalaman mengurus paspor baru di tahun lalu.

1. Layout bagian pengurusan paspor di Kantor Imigrasi agak beda sekarang. Hehehehe. Sungguh gak penting.

2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.45 tahun 2014, biaya pengurusan paspor per tanggal 3 Juli 2014 menjadi Rp.300.000 untuk biasa paspor 48 halaman WNI, ditambah biaya foto Rp.55.000, sehingga total menjadi Rp.355.000.

3. Pembayaran biaya pengurusan paspor gak lagi dilakukan di Kantor Imigrasi, melainkan di BNI, dengan membawa tanda terima permohonan yang sebelumnya diberikan oleh pihak Imigrasi. Pada tanda terima tersebut terdapat barcode nomor billing (Bank), mungkin nanti untuk di-scan oleh teller BNI kali ya, hehe, soalnya di tanda terima itu gak tercantum nomor rekening, atau kode pembayaran melalui ATM, atau apalah itu,  jadi ya harus melakukan pembayaran di teller, gak bisa melalui ATM.

Untuk langkah-langkah pengurusan paspor sendiri kurang lebih masih seperti yang dulu *tiba-tiba mo nyanyik lagu jadul ituh*

1. Siapkan kelengkapan dokumen yang diperlukan untuk pengurusan paspor, yaitu:

  • KTP asli dan fotokopi. fotokopi bagian depan dan belakang KTP, harus disusun atas bawah dalam 1 halaman kertas hvs. Jangan difotokopi depan belakang trus dipotong kecil ya.
  • Kartu Keluarga asli dan fotokopi. Alamat yang tertera pada kartu keluarga dan KTP harus sama.
  • Akte kelahiran asli dan fotokopi. Kalau gak ada akte kelahiran bisa menggunakan ijazah terakhir. Tapi saya pernah baca di salah satu blog *lupa alamatnya*, katanya ada yang ngurus pake ijazah di imigrasi mana gitu, gak boleh, disuruh balik ngambil akte kelahiran. Jadi biar aman bawa akte lahir aja ya. Kalo yang sudah menikah bawa juga akte nikahnya.
  • Meterai 6000. Ini penting! Si Mawar dan Melati kemaren lupa bawa meterai, terpaksa lah beli di Kantor Imigrasi, yang mana harga meterainya tiba-tiba berubah menjadi 10.000 sodara-sodara! Kita sampe cekikikan bertiga gara-gara denger harga meterainya Rp.10.000. Tapi daripada ribet nyari-nyari meterai lagi, ya udah bayar aja deh. Ikhlas kok, ikhlas *jambak-jambakan rambut*.

2. Datang ke Kantor Imigrasi setempat, sebaiknya di pagi hari. Kenapa? Ya gapapa sih. Ya pokoknya asal perginya jangan pas jam istirahatnya mereka. Jam istirahat hari Senin-Kamis adalah jam 12.30-13.30, hari Jumat jam 12.30-14.00. Sabtu-Minggu libur. Jangan kesorean juga, takut pada keburu pulang petugasnya.

3. Bawa semua kelengkapan dokumen itu, lalu nanti kita akan dikasih satu map isinya Formulir Surat Perjalanan RI Untuk WNI, dan Surat Pernyataan. Di surat pernyataan ini yang nanti ditempel meterai. Isinya standar sih ya, pernyataan kalo baru pertama kali membuat paspor, tidak disalahgunakan untuk bekerja di luar negeri, tidak dipindahtangankan. Kurang lebih gitu-gitu deh isinya. Formulir juga standar isinya, nama, alamat, tempat tanggal lahir, nama ibu kandung, dan data-data lainnya. Gak ada kolom buat hobi dan makanan favorit, password, apalagi captcha-captcha-an.

3. Setelah  formulir dan surat pernyataannya diisi, mapnya dikembalikan ke petugas, jangan dibawa pulang. Jangan lupa juga lampirkan dokumen-dokumen yang tadi udah dibawa, asli dan fotokopinya. Aslinya akan dilihat sebentar aja oleh petugasnya, kemudian akan dikembalikan. Yang fotokopinya disimpan sama dia.

4. Abis itu kita akan disuruh nunggu sebentar, kira-kira 30 menitan, lalu dipanggil oleh petugasnya untuk ngambil tanda terima, yang akan dibawa ke BNI untuk pembayaran biaya paspornya. Pada tanda terima tersebut juga terdapat tanggal dan jam yang ditentukan untuk kembali ke Imigrasi melakukan sesi pemotretan, pengambilan sidik jari, dan wawancara. Si Mawar dan Melati kemaren jeda tanggalnya 2 hari antara tanggal permohonan paspor dengan sesi wawancara. Gak usah berasa artis, foto dan wawancaranya standar aja kok.

5. Bawalah tanda terima tersebut dan lakukan pembayaran di teller BNI, tapi ingat jangan kesiangan. Di Ambon, layanan untuk pembayaran biaya paspor maksimal sampai jam 15.00. Saya gak tau apa ketentuan ini berlaku seragam atau gak di seluruh Indonesia, tapi biar aman perginya pagi atau siang aja. Early birds get the worm, don’t they? 😉

6. Balik lagi deh ke Imigrasi di waktu yang sudah ditentukan, bawa bukti pembayarannya. Bawa juga kelengkapan dokumen yang asli, untuk jaga-jaga. Berhubung ini adalah sesi pemotretan, harap dandan maksimal mengingat foto ini akan nongkrong di paspormu selama 5 tahun ke depan. Bajunya gak usah lebay, sopan aja, warna baju juga bebas asal bukan warna putih. Jangan tanya kenapa, peraturannya emang gitu.

7. Setelah itu kita akan diberitahukan lagi kapan kembali untuk mengambil paspor yang asli. Biasanya sih gak lama, kalo dari pengalaman yang sudah-sudah, sehari dua hari udah kelar kok. Gak tau deh kalo yang punya Mawar dan Melati ini, soalnya besok baru jadwalnya mereka foto& wawancara. Mudah-mudahan cepat kelar juga.

Urusan paspor kurang lebih kelar dalam waktu 4-5 hari, dan gak repot. Tapi saya baca di sini sekarang sudah mulai diterapkan pengurusan paspor 1 hari kelar. Semoga ke depannya bisa berlaku di seluruh Indonesia ya.

Keep on Dreaming

Semua ini berawal dari mimpi.
Anda punya mimpi?
Saya juga!
Bukan. Ini bukan MLM. Teruskan saja bacanya, gak akan saya prospek kok.

Semua ini berawal dari mimpi.
Mimpi menikah.
(Yang entah kapan akan terwujud, mimpi aja dulu)
Yak. Dan si tukang mimpi inipun mulai browsing di sana dan di mari.
Undangan (impian).
Dekor (impian).
Tema pesta (impian)
Souvenir (impian).
Acara (impian).

Maka tersesatlah eke pada blog-blog hore ini dan ini *ih seruuu deh bacanya, ga kelar-kelar*,  yang mana kemudian kembali membangkitkan semangat jiwa dan raga buat ngeblog lagi.

Yak. Mari bersih-bersih blog.
Saya yang ababil, memang sudah ribuan kali pindah ‘rumah’, segala tripod – friendster blog – blogspot – wordpress – tumblr – multiply udah pernah saya tempati.
Tapi akhirnya kembali lagi ke rumah lama, wordpress. Cinta deh. ♥

Liat-liat postingan lama.. Scroll scroll, naik turun naik turun, and one, and two, dan tiba2 mata eke tertuju pada post ini – how i really wanted a new notebook that day. A VAIO. Ikutlah eke pada sebuah kompetisi memperebutkan vaio jahanam itu, yang mana tentunya tidak saya menangkan yah pemirsa.

Tapi sekarang, tanpa saya sadari, bisa terwujud. Beli sendiri sik akhirnya.. *lirik celengan babi, dan matapun mulai perih. Ihiiikkkk. Srooootttt* setelah menabung keras. *Iya. Menabung juga bisa keras* Yang mengagumkan itu ceu, setelah tanding gulat sama babi yang ga mau dikuras isi perutnya waktu mo beli notebook baru, ga ada tuh terlintas mo beli vaio. Malah kepengennya anjing-anjing. Asus *iye ceuuu garing*. Murceee, tapi speknya asoi. Saran dari para sesepuh sik gitu. Lah kenapa di toko jadinya malah beli VAIO?? Dirayu dikit langsung tergoda. Akuh gampangan. Nista. Cih. *jambak-jambak rambut tetangga*

INI PASTI KONSPIRASI WAHYUDI!!
Saya beneran udah lupa pernah post ginian. Terharu yaa ceu.. akhirnya terwujud juga. Lebih cakepss pulak speknya. Huhuhu.

Mungkin banyak yang bilang gak bagus hidup dalam mimpi. Apalagi kalo pergi berduaan. Nenek bilang itu berbahaya… Tapi sadar atau gak, mimpi itulah yang bikin kita lebih semangat menjalani hidup. Ada yang dipengenin, ada yang ingin dicapai, dan kalo tercapai hepi banjeeeettt kan yaa ceu? Yuk.

So keep on dreaming.
Hidup para pemimpi!!

Dan akhir kata, saya sampaikan pesan dari Mbak Miley:

Keep on dreaming if you think that should be true

What’s Not To Love About Ambon?

What’s not to love about Ambon?

There’s always a beautiful sunset every single day.

The bay view is gorgeous I gasp all the time.

And the ‘ikan kuah kuning’ thing is just wonderful I’m drooling over this delicious food!

Come, visit this lovely little town of mine. And get ready for those awesome moments.

#AyoKeMaluku

*all photos were taken only by an android phablet, and still stunningly pretty*

Tentang Cita-Cita Seorang Teman

Kemarin sore,

Ketika hujan rintik2 sedang membasahi rumput yang bergoyang,

Tiba-tiba seorang teman datang, dan berkata:

“Aku mo bilang sesuatu, tapi jangan ketawa ya..”

“Hmm, apa?” Saya berusaha agak cuek, biar gak ketawa kalo yang mo dia omongin ternyata bisa bikin saya ngakak gegulingan.

“Aku mo bikin buku!” Dia berbisik.

Hhmmmpppfffttt. Oke now this is funny! Apanya yang lucu sih soal mo bikin buku? Saya malah pengen ngetawain pikiran saya yang udah jalan ke mana-mana, mengharapkan dia mengatakan sesuatu yang spektakuler, kayak:

“Besok aku harus nari hula-hula selama 45 menit sendirian, di bandara, menyambut kedatangan pak menteri”

Atau,

“Aku kalo mandi nunggu tiap bulan purnama”

Bikin buku?

BIKIN BUKU??

(READ MORE) Apa yang harus saya ketawain kalo begini???